Total Tayangan Halaman

Kamis, 21 Agustus 2014


Saat Pacaran, Pasangan Kekasih Harus Buka-bukaan


Saat Pacaran, Pasangan Kekasih Harus Buka-bukaan Pasangan kekasih bicara buka-bukaan MENIKAH merupakan ikatan kuat yang diharapkan langgeng hingga akhir hayat. Untuk menjaga keberlangsungannya, sebelum menikah pasangan perlu saling terbuka, termasuk dalam urusan finansial.

Sebelum menikah, pasangan harus saling mengenal dan terbuka satu sama lain. Segala sesuatunya harus diutarakan dengan sejujurnya, tanpa ada yang ditutupi. Masalah kesehatan, keuangan, bahkan finansial wajib diutarakan satu sama lain.

Hal ini sangat disarankan oleh psikolog Nella Safitri Cholid. Ia mengharuskan kepada pasangan kekasih yang ingin menikah untuk berperilaku saling terbuka.

“Seharusnya keterbukaan itu sudah ada sebelum perkawinan. Sama saja terbuka mengenai riwayat kesehatan,” katanya kepada Okezone melalui pesan singkat, Kamis (21/8/2014).

Namun, pada kenyataanya seringkali pasangan tidak memberitahu secara terbuka tentang hal-hal yang menyangkut diri mereka masing-masing. Akibatnya, setelah menikah hal yang ditutupi muncul ke permukaan dan diketahui terlambat oleh pasangan.

Menurut Nella, untuk menyikapi kenyataan yang baru diketahui oleh istri ataupun suami, diperlukan sikap menerima. “Kalau istri ataupun suami menerima, ia juga harus siap dengan risikonya,


 Baca Lagi ya.... Semoga Bermanfaat ^^v See U

Info Penting Buat Maba Nih


Info Penting Buat Maba Nih! Mahasiswa baru harus mengetahui berbagai hal tentang perkuliahan sebagai bekal menjalani studi. (Foto: dok. Unpad) JAKARTA - Masa orientasi pengenalan kampus (ospek) sudah mulai, nih. Ratusan ribu mahasiswa baru (maba) pun larut dalam sukacita dan keseruan penanda mereka sebagai "anak kuliahan" tersebut.

Sebagai maba apa lagi sih yang kamu ketahui tentang perkuliahan selain ospek? Kalo masih bingung, daftar ini bisa jadi pegangan.

1. Dosen pembimbing
Kamu akan mendapatkan dosen pembimbing. Peran dosen pembimbing ini sangat penting; mereka bisa membantu menjawab berbagai pertanyaan tentang kuliah sambil membimbingmu untuk belajar dengan baik dan lulus  tepat waktu. Demikian dinukil dari laman College View, Jumat (22/8/2014).

2. Buku teks
Di setiap awal perkuliahan, para dosen pengampu mata kuliah akan memberikan silabus perkuliahan, lengkap dengan buku-buku teks yang disarankan. Biasanya, harga buku teks ini cukup mahal. Jadi, pastikan dulu buku mana saja yang paling kamu perlukan dalam perkuliahan dari daftar tersebut. Cara lainnya, kamu bisa membeli buku bekas yang masih dalam kondisi bagus atau meminjam di perpustakaan.

3. Aktif di kampus
Keaktifan dalam kehidupan sosial di kampus enggak hanya memberikan pengalaman. Ini juga menjadi investasi dalam kerangka networking. Selain kuliah, coba deh aktif di kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai minat dan bakat. Dengan begitu, kesempatan bertemu banyak orang dan memiliki teman baru pun lebih besar.

4. Hidup seimbang

Meski sibuk kuliah, ikut ekskul atau mungkin kerja sambilan, usahakan hidupmu tetap seimbang. Pastikan jadwal kegiatanmu enggak membuatmu kelelahan. Sesekali, bolehlah jalan-jalan bareng teman-teman. Kamu juga bisa melakukan kegiatan lain supaya tetap rileks.

5. Dosen bukan musuh
Jangan segan sama dosen, ya! Kenalan deh sama mereka, pastikan mereka mengenal namamu. Kunjungi mereka di kantornya untuk bertanya tentang materi perkuliahan yang belum dipahami. Biasanya dosen menyukai mahasiswa yang aktif seperti ini. Siapa tahu, sang dosen bersedia memberi referensi ketika kamu mau melamar beasiswa studi lanjutan.

6. Jaga keselamatan 
Kampus memang wilayah pendidikan, tapi bukan berarti aman 100 persen. Kenali lingkungan kampusmu dengan baik. Cari tahu juga di mana saja pos keamanan kampus dan bagaimana cara mengontak petugas keamanan atau polisi di saat darurat.

7. Magang
Enggak usah ngedumel kalau diwajibkan kampus mengikuti program magang. Percaya, deh, magang berdampak sangat positif bagi mahasiswa. Sebab, kamu bisa mempraktikkan ilmu di kampus sambil belajar tentang dunia kerja. Selain itu, para perekrut karyawan lebih suka orang dengan pengalaman kerja, meskipun hanya sebagai karyawan magang.

8. Bujeting Rencanakan pengeluaranmu per minggu atau per bulan. Bujeting seperti ini akan menjagamu dari perilaku boros dan menjauhkan dari kebiasaan berutang. Jika dibekali kartu kredit oleh orangtua, gunakan hanya pada saat yang benar-benar darurat.

9. Kuliah di luar negeri Khusus buat kamu yang kuliah di luar negeri, kesempatan ini merupakan momen paling tepat untuk merasakan dan meresapi budaya baru sebagai pengalaman belajar. Kamu akan belajar berbaur melalui bahasa dan budaya asing; misalnya dengan menikmati makanan, seni, musik dan kehidupan masyarakat lokal.


Baca Lagi ya.... Semoga Bermanfaat ^^v See U


Pantang Lakukan Ini ketika Anda Marah!!!



Pantang Lakukan Ini ketika Anda Marah (1)  
Pantang lakukan ini ketika marah MARAH adalah perasan berbahaya yang bisa saja berguna, atau sebaliknya, meracuni pikiran Anda. Tenangkan diri sebelum Anda melakukan tindakan di luar akal sehat saat marah.
Penulis Ambrose Bierce pernah berkata suatu hal luar biasa mengenai kemarahan. “Berbicaralah ketika Anda marah dan Anda akan membuat pidato terbaik yang tidak akan pernah Anda sesali.”
Namun, ketika marah, kita seringkali melakukan hal secara spontan tanpa pikir panjang.

Sikap tersebut akan membawa kita pada penyesalan. Untuk menghindarinya, berikut hal-hal yang tidak boleh Anda lakukan ketika marah, sebagaimana dilansir dari Womanitely.

Menyebarkan kemarahan Anda di media sosial
Sayangnya, banyak orang menggunakan media sosial untuk melampiaskan dan menyebarkan informasi mengenai rasa dan pikran marah kepada banyak orang. Dengan segala cara, Anda tidak boleh menyebarkan kemarahan di jejaring sosial. Bukanlah keputusan bijak untuk diberitahukan kepada dunia bagaimana perasaan Anda saat itu. Anda malah akan mendapat reputasi buruk dari follower Anda jika melakukan hal tersebut.

Membuat keputusan
Ketika ingin membuat keputusan yang tepat, lebih baik Anda fokus pada situasi dan memertimbangkan semua kelebihan serta kekurangannya. Hal ini akan sangat baik dilakukan ketika Anda sedang dalam kondisi tenang. Jika Anda membuat keputusan di bawah tekanan dari kemarahan atau perasaan negatif lainnya, Anda akan menyesalinya kemudian. Sangat penting bagi Anda untuk mengontrol emosi ketika berhubungan dengan suatu hal yang membutuhkan Anda untuk mengambil keputusan.

Membiarkan kemarahan merugikan orang lain
Anda mungkin tidak menyadarinya, namun ketika marah, Anda sering melampiaskannya pada orang lain. Lakukan sesuatu untuk mengendalikan perasan jika Anda tidak ingin merusak hubungan baik dengan orang-orang di sekitar. Gunakan teknik pernapasan yang berbeda untuk membantu mengurangi stres dan meredam rasa marah.

Mengemudi
Saat marah, cobalah menjaga diri untuk tidak mengemudi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang marah memiliki kondisi prima untuk menyerang, itulah mengapa mereka lebih agresif di jalan.

Pantang Lakukan Ini ketika Anda Marah (2-Habis) Pantang lakukan ini ketika marah (Foto: Everydaylife) MEMILIKI emosi meledak-meledak merupakan hal yang tidak nyaman. Rasa marah seringkali timbul dan membuat kita lepas kendali.

Ketika sedang marah, kita seringkali melakukan hal secara spontan tanpa pikir panjang. Sikap tersebut akan membawa kita pada penyesalan. Lebih baik mencegahnya dengan tips berikut, sebagaimana dilansir dari Womanitely.

Berbicara dengan semua orang
Wajar membicarakan masalah yang Anda hadapi. Namun, Anda harus membicarakannya kepada orang yang dapat dipercaya. Hal ini perlu dilakukan karena orang lain bsa saja tidak memahami dan mulai menggosipkan tentang diri dan kehidupan Anda. Lebih baik Anda mengambil beberapa waktu untuk menenangkan diri. Teman-teman terpercaya Anda dapat memberikan nasehat berharga tentang bagaimana mengatasi kemarahan dan menikmati hidup Anda.

Kembali ke kebiasaan buruk
Kemarahan dapat mematahkan bahkan merusak sebuah keinginan. Jka Anda melanjutkan merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol, Anda hanya akan mendapat masalah baru. Lebih baik Anda menemukan cara lebih berguna dan sehat untuk mengatasi perasaan tidak menyenangkan tersebut. Terbukti dengan aktivitas fisik dapat menangkal kemarahan dan perasaan buruk lainnya. Jika Anda melakukan latihan fisik secara teratur, Anda akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan seretonin. Hormon tersebut berfungsi untuk menurunkan perilaku agresif dan membuat Anda bahagia.

Bersosialisasi
Bersosialisasi dan menikmati perkumpulan dengan orang di sekitar adalah hal yang sulit dilakukan ketika Anda penuh dengan kemarahan. Lebih baik Anda menjaga jarak sampai bisa mengendalikan kemarahan tersebut. Jka tidak, Anda bisa mengasingkan orang lain di sekitar. Pesan positif dapat Anda tinggalkan ketika Anda belajar untuk menekan perasaan tersebut.


 Baca Lagi ya.... Semoga Bermanfaat ^^v See U

Bagaimana Atasi Stres Pasca Berhenti Kerja?



Bagaimana Atasi Stres Pasca Berhenti Kerja? Stres paska berhenti kerja SAAT ini, banyak perempuan yang tinggal di kota-kota besar menunjukkan eksistensinya melalui karir profesional. Keberhasilan dalam memeroleh pendapatan pribadi yang diterima setiap bulannya merupakan bentuk kebanggaan sekaligus identitas pribadi yang mandiri.

Namun, hal tersebut seringkali tidak dapat bertahan lama ketika perempuan terikat dalam pernikahan. Lambat laun, mereka akan diminta pertanggungjawabannya dalam menjalankan peran sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Nah, bila keputusan untuk berhenti kerja bukan datang dari keinginan pribadi, maka keresahan dan stres yang justru sering muncul. Lantas, bagaimana cara menghalau stres tersebut? Apa saja perubahan kondisi yang harus dihadapi?

Menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi, hampir 70 persen wanita ingin berhenti kerja karena konflik peran menjadi ibu, juga karena adanya pengaruh dari keluarga besar yang mempertanyakan perannya sebagai istri. Selain itu, tidak adanya dukungan dari pasangan juga menjadi penyebab perempuan memilih untuk berhenti kerja.

“Ada riset yang mengatakan bahwa perempuan berkarir itu merasa paling sejahtera dan bahagia secara emosional ketika ia memeroleh dukungan dari pasangannya. Jadi, suami tidak hanya membolehkan istri bekerja, tapi ia juga rela berbagi peran dengan istrinya. Misal, ketika istri masih mengerjakan ‘PR’ dari kantornya, suami mau turun tangan mengurus buah hati. Bisa dengan membuatkan makanan atau menemani anak bermain. Kadang, melewati fase hamil dan melahirkan pun bisa dijadikan alasan perempuan resign dari kantornya,” ungkap Vera.

Sebenarnya, hal yang memicu stres pasca berhenti kerja adalah perubahan situasi dari aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Misalnya, selama 8 jam si ibu biasa berada di kantor dengan segudang aktivitas dan setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Kini, si ibu harus berbalik mengurus rumah dan anak seharian penuh. Jika Anda bukan termasuk orang yang mudah menyesuaikan diri dengan situasi baru, tentu ini dapat memicu stres. Namun, stres ini tidak akan menjadi besar ketika berhenti kerja adalah pilihan Anda sendiri tanpa tekanan dari manapun.

“Perempuan cenderung akan lebih bahagia baik saat bekerja maupun tidak, ketika keputusannya untuk menjadi ibu rumah tangga atau mama berkarir adalah pilihannya sendiri,


Baca Lagi ya.... Semoga Bermanfaat ^^v See U

Bergosip Baik Dilakukan, Asalkan...



Bergosip Baik Dilakukan, Asalkan... Bergosip memiliki dampak buruk sekaligus manfaat baik BANYAK orang berpikir jika bergosip adalah kegiatan tidak produktif. Namun, para ahli percaya bahwa bergosip memiliki manfaat emosional.

"Ketika teman-teman nongkrong bersama, bergosip dapat membantu ikatan (pertemanan). Gosip membentuk hubungan lebih dekat dengan teman-teman untuk berbagi nilai, kegiatan, dan minat yang sama," kata Christine Weber, Ph.D., psikolog.

Gosip juga dapat meningkatkan dukungan sosial ketika Anda tidak mengharapkannya, kata Nicole Zangara, pekerja sosial klinis berlisensi. "Ketika kita mengetahui informasi tentang seorang teman yang kita tidak ketahui karena dia merasa malu memberitahukannya sendiri, misalnya, mereka didiagnosis dengan penyakit atau akan bercerai maka kita dapat mendatanginya dan selalu ada di sisinya," ujarnya.

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa gosip juga dapat menjadi alat yang berguna dalam masyarakat. Sebuah studi yang diterbitkan di Psychological Science pada Januari 2014 menunjukkan bahwa gosip sebenarnya membantu orang-orang mengidentifikasi anggota yang kooperatif maupun tidak dalam sebuah kelompok.

Tentu saja, ini tidak berarti bahwa semua hal yang Anda katakan tentang orang lain berguna dan dapat dibenarkan. Sebagian gosip memang tidak berguna dan hanya membuat fitnah.

Berikut adalah cara untuk membedakan dan menguasai seni bergosip yang baik, seperti dilansir YouBeauty.
Menjadi cerdas
Pilih teman bergosip dengan kebijaksanaan ibarat Anda memilih produk kosmetik. Hanya bergosip dengan orang-orang dalam lingkaran terdekat Anda. Jangan melibatkan orang-orang yang akan membocorkan rahasia atau bereaksi negatif dengan topik gosip. Batasi audiens Anda hanya untuk orang-orang yang perlu tahu, bukan yang hanya ingin tahu. (Baca: Digosipkan Teman Sekantor? Hadapi dengan Cara Ini)
Gunakan gosip dengan baik
"Ketika Anda bergosip untuk ikatan sosial, berbagi lah informasi yang memberi semangat dan menginspirasi orang-orang," saran Jill Spiegel, pelatih motivasi.

Jika seorang rekan mengalami kesulitan, daripada menjadi kompor lebih baik putar obrolan ke arah positif. Sebagai contoh, "Joan terlihat begitu sedih dan gelisah. Yuk, ajak dia keluar makan siang untuk mengingkatkan semangatnya." Mungkin masalah bau badan seseorang menjadi pembicaraan. Weber menyarankan agar Anda membicarakannya langsung dengan target.

"Mendekati individu dengan cara yang tepat dapat meringankan masalah secara keseluruhan dan menghilangkan gosip yang terkait," ujar Weber. (Baca: Memanfaatkan Gosip di Kantor)
Pisahkan fakta dari fiksi
"Gosip positif melibatkan berbagi fakta daripada rumor," kata Spiegel.

Konfirmasi rumor sebelum Anda menyebarkannya. Dan, ingat bahwa selentingan yang kita dengar hanyalah satu sisi cerita, jadi coba mendapatkan cerita dari pihak yang lain. "Coba bayangkan, bagaimana target gosip akan menyampaikan informasi dari sudut pandang mereka," kata Beverly Flaxington, analis perilaku profesional bersertifikat.

Pisahkan fakta dari perasaan
Meskipun Anda dapat berbagi pendapat tentang situasi, berhati-hatilah dalam cara menyampaikannya. Zangara menunjukkan bahwa sulit memisahkan penafsiran pribadi dari suatu peristiwa dengan peristiwa itu sendiri. (Baca: Jadi Tukang Gosip di Kantor, No Way!)
"Ketika kita bergosip tentang sesuatu yang terjadi pada hidup teman, mungkin dia pindah rumah atau akan perceraian, kita berbagi bahwa kita merasakan hal itu. Ada garis halus antara membicarakan seorang teman dan mengatakan hal-hal negatif dan kasar tentang dia," kata Zangara.

Tahu kapan harus menutup mulut
Bigos (biang gosip) yang baik akan tahu kapan harus tetap bungkam terhadap suatu gosip, bahkan jika itu benar dan menarik. "Berbicara tentang peristiwa negatif tidak dapat dianggap gosip positif dan dapat menyebabkan kerugian," kata Weber Flaxington yang menyarankan untuk menjalankan tes niat sebelum Anda menyebarkan berita. (Baca: Gosip Kantor Tingkatkan Perilaku Positif?)
"Jika Anda bergosip untuk menjadi up to date atau menyakiti hati orang lain, periksa motif Anda," katanya.


Baca Lagi ya.... Semoga Bermanfaat ^^v See U

Apakah Pria Menyukai Wanita Tanpa Make Up?

Apakah Pria Menyukai Wanita Tanpa Make Up?  
Wajah tanpa make up SAMA seperti lapisan cat baru yang membuat rumah Anda lebih baik dan nampak segar, demikian juga dengan lapisan make up yang membuat wajah Anda nampak cantik dan benar-benar menawan.

Meskipun kosmetik membuat wajah Anda terlihat baik, namun apakah itu satu-satunya cara Anda terlihat cantik? Apakah Anda berfikir bahwa pria senang melihat wanita dengan makeup atau tanpa make up?.

Ketika pria mengatakan bahwa mereka lebih menyukai wanita tanpa make up, kebanyakan pria pada kenyataannya lebih suka wanita dengan tampilan sedikit make up agar terlihat cantik. Ada observasi yang terputus mengenai apa yang mereka lakukan terhadap apa yang mereka rasakan. Berikut adalah hal yang perlu diketahui wanita tentang bagaimana para pria berfikir mengenai wanita tanpa make up.

Kesan pertama yang mempesona

Make
up memberikan Anda kesan pertama yang diinginkan. Siapa yang tidak peduli dengan kesan pertama, dan penampilan adalah kesan pertama yang sesungguhnya. Kebanyakan pria peduli mengenai kesan pertama yang meninggalkan kesan yang lama tentang Anda di pikiran mereka. Sedikit make up saat Anda bertemu pria pada pertama kali tidak akan merugikan Anda. Anda akan terlihat sangat baik dengan make up, dan ini pasti akan meninggalkan kesan yang lama pada pria. Ingatlah, kesan pertama penting untuk semua orang dan merupakan segalanya.

Tidak menggunakan make up sesekali

Jangan lupa bahwa jika seorang pria tertarik dengan Anda, lebih dari hanya beberapa kencan, ia akan melihat Anda tanpa make up pada akhirnya. Jadi ingatlah itu adalah sia-sia jika Anda membatalkan kencan Anda hanya karena Anda tidak memiliki cukup waktu untuk menggunakan make up  dan menata rambut dengan layak. Setelah beberapa kencan pertama, cobalah terlihat normal dan tunjukkan padanya bagaimana penampilan normal Anda. Ini berarti Anda masih bisa pergi berkencan walaupun Anda tidak membawa peralatan make up Anda di dalam tas.

Make up itu baik

Ada kesalahpahaman besar diantara wanita setelah pria tertarik padanya, wanita tidak butuh menggunakan make up. Pria tidak menyukai melihat Anda tanpa makeup adalah salah. Pria senang mengajak Anda keluar ketika Anda berdandan dan ber-makeup hanya untuknya. Kadang-kadang, ketika Anda dengan pria menghabiskan waktu sendirian, berdandan dan ber- make up untuk momen tersebut dapat membuatnya merasa senang. Ingatlah Anda tidak harus berhenti terlihat cantik untuknya. Meskipun ia mencintai Anda, berpenampilan menarik sesekali untuk pasangan Anda memiliki banyak tujuan termasuk kehidupan seksual yang baik.

Didikte oleh penampilan

Sementara pria menyukai wanita yang menggunakan make up dan terlihat menarik, ini juga benar bahwa mereka tidak suka ketika hidup Anda didikte dengan bagaimana penampilan Anda tiap waktu. Sebagai contoh, pria tidak suka wanita mengatakan tidak untuk kegiatan yang tidak bisa menggunakan make up mereka yang sama, atau mereka tidak mau bila tidak menggunakan makeup karena akan membuat mereka terlihat buruk. Intinya adalah Anda harus yakin terhadap diri Anda dan jangan membiarkannya mendikte setiap gerakan Anda.



Baca Lagi ya.... Semoga Bermanfaat ^^v See U

"Dosa" Orang-Orang di Usia 30-an



 
Usia 30-an kerap melenakan seseorang dengan karier  USIA 30 tahun adalah masa di mana Anda lebih stabil setelah memanfaatkan sepanjang usia 20-an untuk mengambil risiko dan menemukan jati diri. Banyak orang di usia 30-an sibuk membesarkan keluarga dan menapaki jenjang karier di tempat kerja.

Orang yang telah melalui dekade usia 20-an mengatakan bahwa terakumulasinya tanggung jawab menjadikan mereka lebih mudah mengabaikan hubungan dan peluang asmara yang tidak akan mereka mendapatkan lagi. Seperti dilansir BusinessInsider, situs pertukaran pengetahuan Quora membahas hal tersebut dalam sebuah thread, "Apa kesalahan terbesar yang Anda buat dalam usia 30-an dan apa yang Anda pelajari dari kesalahan tersebut?". Simak beberapa tanggapan terbaik dari pada respondennya:

Mengabaikan aspirasi

Orang di usia 20-an sering bersedia menerima pekerjaan yang tidak mereka sukai. Namun, sebelum mereka tahu akan hal itu, pekerjaan tersebut telah berubah menjadi kariernya.

Ada poster anonim yang menulis bahwa kesalahan terbesar yang mereka buat di usia 30-an adalah "kecanduan gaji bulanan," dalam arti mereka bekerja untuk merasa aman, bukan kepuasan karier. Jika Anda pernah ingin memulai bisnis atau mengejar proyek sampingan, akan lebih sulit dilakukan jika tanggung jawab Anda meningkat.

Mendahulukan karier daripada keluarga dan teman-teman

"Jangan hanya bekerja. Buatlah kenangan. Semakin tua Anda, semakin sulit membentuk hubungan yang bermakna. Lakukan hal tersebut saat Anda masih muda," tulis desainer produk Microsoft Michael, Dorian Bach. (Baca: Keluarga Sehat, Bentuk Individu Sehat)
Mengabaikan kesehatan

Bach menulis bahwa mengejar karier juga dapat menguras kesehatan. "Hidup sehat itu adalah prioritas nomor satu. Jangan ketika berusia 30-an Anda menjadi lambat dan lelah sepanjang waktu. Itu menyebalkan," katanya. Lakukan olahraga rutin dan nikmati mobilitas saat Anda masih muda. (Baca: UU Kesehatan Jiwa Akan Atur Hak Penderita Bipolar Dapatkan Pengobatan)
Kehilangan kesempatan untuk memiliki anak-anak

Pelatih CEO, Alison Whitmire, berbagi cerita pribadi tentang bagaimana dia di usia 30-an memilih untuk mengejar peluang karier baru daripada keinginan memiliki anak. Bertahun-tahun kemudian, setelah gagal hamil dan kemudian gagal dalam pernikahan, ia menikah lagi dan punya bayi di usia 43. (Baca: Manfaat Berkumpul bagi Tumbuh Kembang Anak)
Dia sekarang menyadari bahwa tidak ada orang yang pernah cukup siap untuk memiliki anak. Dan jika Anda menginginkan anak, yang terbaik adalah melakukannya sebelum terlambat.

Tidak menghabiskan cukup waktu dengan orangtua

Pengusaha dan blogger, James Altucher, yang kini berusia 46 tahun, menulis tentang kenangan pahitnya. "Ketika masih 34 tahun, saya menutup telepon ketika berargumen dengan ayah dan tidak pernah balik meneleponnya. Enam bulan kemudian, dia mengalami stroke dan meninggal. Seminggu sebelum itu, dia mengirim email kepada saya untuk menyapa, tapi saya tidak membalasnya. Maafkan saya, Ayah." Sangat mudah melupakan bahwa orangtua Anda semakin menua.

Tidak membangun pondasi keuangan untuk masa depan

Altucher menulis bahwa di usia 30-an ia berkali-kali mempertaruhkan semua uangnya untuk usaha bisnis, kemudian kehilangan semuanya. Altucher baik-baik saja sekarang, tapi dia melihat kembali kegagalannya sebagai hasil dari kecerobohan. (Baca: Mitos Karier yang Harus Anda Ketahui)
Ketika tanggung jawab Anda semakin besar, pendapatan yang masuk ke dalam tabungan tidak akan banyak berarti saat pensiun. Bahkan, akan menjadi lebih sulit untuk mulai menabung di usia 40-an.

Berhenti bersenang-senang

Hanya karena Anda tidak berusia 20-an lagi, tidak berarti Anda menyerah untuk menikmati hidup. Bach mengatakan bahwa dia menghabiskan paruh awal masa dewasanya untuk mengejar uang, dan itu hanya membuatnya tidak bahagia dan lebih sinis menatap kehidupan.

Pergilah kencan dengan pasangan Anda. Ajak anak-anak Anda berjalan-jalan. Pergi ke konser dengan teman-teman terbaik Anda. Jangan lupa bahwa uang tidak akan berguna jika Anda sengsara.



Baca Lagi ya.... Semoga Bermanfaat ^^v See U